Sebuah kota kecil di California sudah dirusak oleh kebakaran rimba paling besar di negara sisi itu, yang sudah menghancurkan lampu jalan dan merusak bangunan monumental cuman beberapa saat sesudah warga dianjurkan untuk pindah.

Greenville, sebuah desa Lembah India dari beberapa ratus orang yang dibangun pada tengah 1800-an Demam Emas, diselimuti api saat angin menggerakkan api ke warga, mengganti langit jadi jingga.

“saya akan menjelaskan beberapa besar pusat perkotaan Greenville seutuhnya lenyap,” kata Stuart Palley, seorang photografer kebakaran yang membagi beberapa foto keruntuhan di Twitter.

Kebakaran Dixie sudah berkobar di rimba kering California utara semenjak tengah Juli, sisi dari musibah cuaca pemanasan global yang sudah mengirim terik panas dan kekeringan yang mencemaskan ke beberapa besar Amerika Serikat sisi barat.

Angin ribut sudah menggerakkan api jadi sekitaran 500 mil persegi, menggerakkan faksi berkuasa untuk keluarkan pernyataan penyelamatan ke beberapa orang (1.300 km persegi).

Tadi malam, sekitaran seperempat dari ruangan itu dipertambah.

Api sudah tumbuh demikian besar hingga sudah membuat mekanisme cuacanya sendiri.

Mitch Matlow, juru bicara dari Departemen Pemadam Kebakaran di California, menjelaskan ke reporter, “Kami lakukan semuanya yang kami dapat.” “Terkadang itu tidak cukup,” kata seorang photografer AFP, yang ambil gambar melalui panas api yang sedang membengkokkan lampu jalan ke bagian tanah dan cuman tersisa beberapa bangunan utuh.

Banyak bangunan berumur lebih satu era remuk, terhitung pompa bensin, hotel, dan pub.

Menurut Jake Cagle, kepala sisi operasi team management kejadian, api menyebar ke semua kota pada Rabu sore dan mempunyai imbas yang menakutkan.

dia menjelaskan petugas pemadam kebakaran alami kesusahan dengan beberapa orang yang tidak patuhi perintah penyelamatan, memaksakan mereka untuk habiskan waktu dan sumber daya untuk selamatkan beberapa orang di garis api sekalian berusaha menantang api besar.

“Kami mempunyai petugas pemadam kebakaran yang dihunus senjata api mereka karena beberapa orang menampik untuk larikan diri,” ucapnya, Kamis.

“Itu ialah hari yang paling susah untuk semua sumber daya kami,” kata Cagle. “Ada beberapa hal di luaran sana yang tidak ingin kita saksikan.”

‘Meledak’ Nyaris 5.000 orang berusaha untuk mematikan api, yang saat ini jadi yang terjelek ke enam di negara sisi itu dalam riwayat, menurut pemadam kebakaran California.

Kelembapan yang rendah dan lingkungan yang kering, di lain sisi, memberinya keadaan yang baik sekali untuk api untuk menebar.

Garis kontrol petugas pemadam kebakaran dilanggar tadi malam, mengakibatkan api semakin makin tambah meluas “meletus” di sejumlah wilayah, menurut komandan kejadian.

Di hari Kamis, Departemen Sheriff Kabupaten Plumas keluarkan semakin banyak perintah penyelamatan, memberi tahu warga Taylorsville jika mereka harus pergi.

Exit mobile version