Pada hari Selasa, seluruh anggota parlemen dari partai koalisi terbesar yang berkuasa di Malaysia menarik dukungan mereka untuk Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, menandakan bahwa pemerintahannya yang berusia 17 bulan tidak lagi memiliki mayoritas di parlemen.
Presiden Ahmad Zahid Hamidi dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu, partai utama pemerintah, mengklaim telah menyerahkan surat kepada Raja Sultan Abdullah Ri’ayatuddin dari “sejumlah besar” anggota parlemen UMNO yang menolak Muhyiddin.
Pernyataan itu disampaikan Zahid saat konferensi pers usai memimpin rapat pengurus partai yang dikelilingi 11 anggota parlemen. Dikatakannya, masih banyak legislator seperti itu yang secara fisik berhalangan hadir.
Di DPR, majelis rendah parlemen, UMNO memiliki 38 anggota parlemen.
Shamsul Anuar Nasarah, seorang anggota parlemen UMNO, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai menteri energi dan sumber daya alam sebelum kemunculan berita Zahid.
“Sebagai anggota UMNO yang berkomitmen, saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai menteri kabinet pemerintah federal, dengan mempertimbangkan kebijakan dan sikap partai yang berbeda,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Hubungan Muhyiddin dengan UMNO telah tegang sejak awal, dengan yang pertama membenci menjadi yang terbaik kedua setelah partai kecil yang dipimpin Muhyiddin Bersatu. Bersatu, menurut UMNO, sedang berusaha merebut posisinya sebagai partai utama Melayu.
Namun adu mulut antara pemerintah dan istana soal aturan darurat COVID-19 yang akhirnya mematahkan punggung unta.
Senin lalu, raja menghukum pemerintah karena mencabut peraturan tanpa persetujuan kerajaan. Dia berharap mereka akan diperdebatkan dan dicabut di parlemen.
Sebagai partai yang membanggakan diri sebagai pembela etnis Melayu dan raja keturunan Melayu, UMNO memilih untuk menghindari terlibat dalam konfrontasi dengan istana.
“Dengan mundur secara terhormat sebagai perdana menteri, Muhyiddin harus menghadapi tanggung jawab atas kegagalan dan ketidaktaatan pemerintahnya terhadap keinginan raja,” tambah Zahid.
Mayoritas Muhyiddin di majelis rendah dengan 222 kursi sangat tipis, dengan oposisi memegang 105 kursi. Muhyiddin telah kehilangan kendali parlemen setelah 12 legislator UMNO beralih pihak.