Sudah pernah menonton film dengan judul The Railway Man ? Yup, film tersebut menceritakan tentang efek traumatis dari penyiksaan yang dilakukan oleh pasukan Jepang terhadap Thailand, khususnya di Kachanaburi. Bagi kalian yang ingin mendengar atau melihat kisah tersebut, coba saja datang ke Death Railway yang ada di Kachanaburi.

Perjalanan yang akan ditempuh dari Bangkok ke Kachanaburi akan memakan waktu selama 2,5 jam jika menggunakan jalur darat. Nantinya kalian akan melewati sebuah jembatan yang bernama Khwai Yae.Jembatan ini difungsikan sebagai jalur kereta api serta jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki. Mungkin bagi wisatawan Indonesia, tempat ini tidaklah begitu populer, namun sejarah dibalik tempat ini sangat menarik untuk dibahas.

Ketika tiba di stasiun Kachanaburi, kalian bisa naik kereta dengan tujuan Nam Tok. Per-orangnya akan dikenakan biaya sekitar 300 bath, namun kalian akan mendapatkan camilan dan minuman, sedangkan untuk kereta biasa hanya dikenakan biaya 100 baht tanpa mendapatkan camilan.

Dibalik keindahan pemandangan di “Death Railway”, terdapat kisah kelam di masa pembangunannya. Jalur kereta ini dibangun oleh tawanan perang. Bayangkan saja, jalur yang seharusnya selesai dalam waktu 6 tahun, diharuskan untuk diselesaikan dalam waktu 1,5 tahun saja ! Setidaknya ada 12.000 tawanan perang yang meninggal dunia dalam pembangunan jalur ini.

Setelah menikmati pemandangan melalui kereta yang berjalan lambat, selanjutnya kalian bisa mampir ke JEATH Museum. Disini kalian bisa melihat cerita tentang kekejaman yang dilakukan tentara Jepang kala itu. Sebenarnya masih ada satu museum yang lebih besar, yakni Hellfire Pass Memorial, letaknya sekitar 80km diluar kota Kachanaburi. Jika kalian ada waktu lebih, sangat disarankan untuk datang kesana, selain bisa mendapatkan pengetahuan, tentunya sangat disayangkan bukan jika tidak mampir ke museum terbesar di Kachanaburi.